Jakarta, www.binus.ac.id – Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat Indonesia saat ini. Maraknya globalisasi mendorong masyarakat untuk terus berkembang menjadi manusia-manusia kreatif. Namun tidak dipungkiri bahwa pendidikan semakin mahal untuk dijangkau, terutama bagi kalangan yang kurang mampu. Hal ini mendorong masyarakat dan institusi pendidikan untuk mengembangkan beberapa alternatif pendidikan non-formal untuk berbagi pengetahuan.

Salah satunya adalah Pondok Pintar, sebuah kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh BINUS Teach for Indonesia (TFI) bekerja sama dengan Pundi Amal SCTV. Kegiatan yang tergabung dalam Karnaval SCTV ini berlangsung dari tanggal 9 April – 16 Mei 2010 di beberapa kota, antara lain: Bandung (9-11 April), Bekasi (23-25 April), Yogyakarta (30 April-2 Mei), Semarang (7-9 Mei), dan Malang (14-16 Mei).

Dalam Pondok Pintar ini, para pengunjung diberikan ketrampilan praktis, misalnya membuat origami, chian tse (membuat kertas hiasan ala China), menggambar, dan membuat kerajinan dari handuk yaitu towel cake dan kerajinan dari kain flannel. Ketrampilan yang diperoleh para pengunjung di Pondok Pintar ini dapat dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan tambahan. Antusiasme pengunjung terhadap Pondok Pintar ini sangat besar, terbukti dari tidak pernah kosongnya Pondok Pintar selama penyelenggaraan berlangsung. Dalam sehari pengunjung bisa mencapai 100 orang, yang tidak hanya terdiri dari anak-anak saja namun juga para ibu, remaja putra/i, serta para ayah. Bahkan ada pengunjung yang datang setiap hari selama kegiatan berlangsung di satu kota.

”Karena targetnya adalah umum dan sangat heterogen, maka kami pilihkan ketrampilan yang bersifat fun, aplikatif dan bisa dilakukan oleh siapapun pria dan wanita,” ujar Maria Intan Setiadi, Manajer BINUS Alumni Center yang juga Koordinator TFI BINUS UNIVERSITY.

Tidak hanya pengenalan akan ketrampilan praktis saja, pengunjung anak-anak juga diberikan pengajaran metode berpikir menggunakan Mind Mapping oleh para relawan yang adalah mahasiswa jurusan Psikologi, BINUS UNIVERSITY. Materi Mind Mapping ini diberikan setiap hari dalam Pondok Pintar selama kegiatan berlangsung. Mind Mapping ini sendiri bermanfaat untuk membantu anak-anak dalam memahami materi pelajaran, jadi mereka tidak hanya sekedar menghapal saja di sekolah.

”Mungkin mereka belum dapat menerapkan, karena kehadiran kita kan cuma beberapa jam sehari. Tapi paling tidak, setelah mereka mengetahui ini, mereka akan terinspirasi dan tidak asing lagi dengan metode mind mapping,” tambah Maria Intan Setiadi.

Dengan panduan: memberikan ketrampilan bagi siapapun, BINUS TFI dan Pundi Amal SCTV akan terus mengembangkan Pondok Pintar agar dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas lagi. Bahkan diharapkan kolaborasi BINUS TFI dan Pundi Amal SCTV dalam membuat Pondok Pintar ini dapat berlangsung dalam jangka waktu panjang.

“Kita akan menggabung kegiatan Pondok Pintar ini dengan kegiatan Pundi Amal SCTV lainnya seperti Unit Kesehatan Keliling, Donor Darah ataupun pembangunan sekolah. Dengan begitu, masyarakat memperoleh paket lengkap seluruh kegiatan Pundi Amal SCTV,” ujar M. Risanggono, Ketua Pundi Amal SCTV.

Diharapkan dengan adanya Pondok Pintar yang mengajarkan berbagai ketrampilan ini, masyarakat dapat terinspirasi untuk mengembangkan ketrampilannya agar memperoleh manfaat optimal.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi :
Christy Sibuea
Marketing Communication
BINA NUSANTARA
Ph    : 021-5345830 ext 2150
Fax    : 021-5301668
Cell    : 0818 200 927
Email    : csibuea@binus.edu
Website : www.binus.edu

Press Release ini dapat diakses melalui www.binus.ac.id